Sabtu, 27 Februari 2010

Tingkah laku angkot


Sosok para sopir angkot memang sering dibutuhkan. Bagi warga yang tidak menggunakan kendaraan pribadi,angkot menjadi pilihan yang menarik untuk pergi ketempat yang dituju. Dari pagi hingga malam,mereka selalu hadir di jalanan untuk mengantar penumpang. Tapi dibalik sisi positif tersebut,banyak sisi negatif yang melekat pada para sopir angkot.

Tingkah berkendara dari sopir angkot sepertinya sudah cukup meresahkan pengendara kendaraan pribadi. Jalanan dengan mudah mereka kuasai seperti raja jalanan. Mulai dari ngetem di tengah jalan, menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat hinnga menyerobot lampu merah. Tampaknya hal tersebut sudah lumrah terjadi di daerah manapun di Indonesia.

Gak tahu aturan, gak mau mengalah dan sering asal menyerobot kendaraan lain sudah mejadi ciri dari angkot. Peraturan lalu lintas mungkin hanya menjadi angin lewat. Anggapan “PERATURAN DIBUAT UNTUK DILANGGAR” sudah melekat dalam diri sopir angkot. Mereka seakan mengabaikan peraturan yang ada tanpa takut akan hukuman dari pihak yang berwajib. Surat izin mengemudi pun sepertinya juga tidak dimiliki oleh para sopir ankot. Pihak yang berwajib tampaknya juga tidak bisa berbuat banyak dan cenderung membiarkan hal itu. Kalau sudah begini tak jarang banyak terjadi pertikaian antar sesama pengguna jalan. Pengendara motor yang terburu-buru akan terasa sangat terganggu jika ada angkot yang berhenti sembarangan.

Angkot juga sering membuat ulah lain,yaitu sebagai biang dari kemacetan. Mereka banyak berhenti di tengh jalan untuk mencari penumpang tanpa peduli dengan kemacetan yang terjadi karena ulahnya. Suara klakson kendaraan lain tidak meciutkan mental sopir angkot demi mencari penumpang.

Keadaan seperti diatas sudah menjadi keseharian di jalanan dan tampaknya sudah menjadi sistem lalu-lintas yang buruk di negeri ini. Hanya kesadaran masyarakat pengguna kendaraan lah yang dibutuhkan agar tertib di jalan dan patuh terhadap peraturan lalu-lintas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar