Selasa, 20 April 2010

Rasis Piala Dunia

Sebuah musibah terjadi menjelang perhelatan Piala Dunia 2010 yang tinggal menyisakan sekitar dua bulan lagi. Di Afrika Selatan, tepat penyelenggaraan Piala Dunia pada 11 Juni-11 Juli 2010 nanti, seorang pemimpin partai sayap kanan,Eugene Terreblanche, dibunuh. Hal ini membuat ajang sepakbola empat tahunan tersebut terancam polemic.
Terreblanche adalah seorang pemimpin partai pendukung supremasi kulit putih, Afrikaner Weerstandsbeweging (AWB). Menurut polisi setempat, ia dibunuh oleh dua orang pekerjanya yang berkulit hitam.
Peristiwa pembunuhan tersebut kembali memanaskan isu rasial di Afrika Selatan. Padahal, sebentar lagi turnamen Piala Dunia akan digelar di Negara yang sempat memiliki sistem pemisahan ras (apartheid) tersebut. Associated Press memberitakan, 32 tim nasional dari 32 negar yang akan berlaga di Piala Dunia nanti akan berada dibawah pengawasan ketat untuk menghindari aksi-aksi kekerasan selanjutnya.
Bisa dikatakan, pembunuhan Terreblanche adalah deklarasi perang ras kulit hitam melawan ras kulit putih di Afrika Selatan. Sementara itu, sebanyak 41 ribu polisi akan dipersiapkan untuk mengamankan jalannya Piala Dunia nanti.

Televisi




Dewasa ini, menonton televisi tampaknya sudah menjadi bagian sehari-hari masyarakat. Tetapi acara televisi saat ini dinilai banyak menmbulkan hal negative daripada hal positifnya, terutama bagi perkembangan anak-anak.
Media elektornik tersebut bisa membuat waktu belajar anak berkurang. Berkurangnya waktu belajar akan mempengaruhi kecerdasan natural anak yang terbentuk akan menjadi minim. Akibatnya, anak menjadi kehilangan kreatifitas.
Selain televisi, seorang anak juga harus menghadapi godaan untuk memainkan vdeo game. Akibatnya, selain hilangnya kreatifitas, anak menjadi asosial atau kurangnya bersosialisasi dengan lingkungannya.
Dampak lain media seperti televisi adalah kemampuan konsentrasi anak menjadi ‘lebih pendek’. Pola konsentrasi mereka terbentuk dari lama tayangan di televisi dan berheti konsentrasi saat jeda iklan.
Oleh karea itu, tampaknya anak-anak bisa lebih diatur dalam menonton tv,yaitu dengan mengurangi waktu menonton menjadi sesedikit mungkin. Pasalnya, muatan negative seperti tayangan-tayangan untuk orang dewasa masih kerap ditemui pada siaran-siaran yang dikonsumsi oleh anak.

Senin, 12 April 2010

pemanasan global

Sebuah jurnal sains baru-baru ini memaparkan hasil studi ilmuwan Denmark dan Norwegia di kawasan Zackenberg, sebelah timur Greenland. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa permafrost yang mencair dapat melepaskan asam nitrat, salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global.
Laporan yang di umumkan pada bulan ini memperlihatkan bahwa pencairan permafrost terjadi pada 25 persen lahan di Greenland, kawasan Arktik. Angka tersebut lebih tinggi 20 kali ketimbang di hutan tropis. Pengukuran sampel permafrost yang memproduksi oksida nitrat dari lima situs lahan basah tambahan di ketinggian Arktik menunjukkan tingkat produksi berada dalam kisaran rendah. Pelepasan zat tersebut akan menambah dampak pemanasan global.
Asam nitrat adalah gas rumah kaca ketiga yang paling penting yang dihasilkan dari aktifitas manusia. Selain itu, gas lainnya adalah karbon dioksida dan metana. Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim mengatur pembatasan gas-gas rumah kaca di atmosfer. Gas ini berasal dari kegiatan manusia di sekitar pertanian, antara lain pemakaian pupuk berbasis nitrogen dan penggunaan bahan bakar fosil. Selain itu, dari sumber-sumber alam, seperti mikroba di hutan basah tropis.
Penelitian sebelumnya memperhitungkan pelepasan karbon dioksida dan metana dari lapisan es yang mencair. Sementara itu, asam nitrat tetap terkunci di dalam lapisan tersebut. Mencairnya lapisan berdampak kecil terhadap produksi asam nitrat.
Meski demikian, kejenuhan tanah yang kering oleh lapisan es yang mencair dapat menghasilkan produksi asam nitrat 20 kali lebih banyak. Hampir sepertiga asam nitrat yang dihasilkan dalam proses ini terlepas ke atmosfer.

Rabu, 07 April 2010

warung jupe

Munculnya nama Julia Perez menjelang pemilihan kepala daerah di Pacitan, Jawa Timur, menimbulkan pro dan kontra. Namun kontroversi artis seksi tersebut malah membawa berkah bagi sebagian warga setempat.
Warga memanfaatkan popularias nama Jupe (Julia Perez) menjadi ikon dalam usaha dagang mereka. Seorang pedagang kaki lima di Alun-alun Kota Pacitan, misalnya, menamakan kedai makanan dan minumannya dengan sebutan “Kedai Jupe” serta terdapat juga banner bergambar Jupe dan bertulisan “I Love You Pull..Jupe”.
Kedai tersebut menawarkan menu makanan dan minuman spesial ala Jupe. Mulai dari es campur ala Jupe, es spesial ala Jupe, es spesial susu ala Jupe, nasi bungkus ala Jupe, bahkan ada susu hangat ala Jupe. Semua menu diberi nama khas ala Jupe dengan maksud agar masyarakat penasaran dan ingin mencobanya. Tampaknya hal tersebut tidak sia-sia. Melihat banyaknya pengunjung yang membeli menu khas Jupe tersebut.
Selain letaknya yang strategis, yakni di tengah Alun-alun Kota, ketenaran dan sensasi nama Jupe pun memberi berkah lebih bagi si pemilik kedai. Sepertinya masyarakat Pacitan tidak mempermasalahkan pencalonan Jupe yang di usung berbagai partai politik tersebut. Bahkan menurut hasil dari lembaga survei di Indonesia, nama Julia Perez sangat diminati oleh masyarakat.

Google Map

Ada banyak cara mengendus posisi seseorang. Selain malalui jaringan telepon seluler, melacak keberadaan seseorang bisa dilakukan dengan global positioning system (GPS) dan short range beacon. GPS receiver dan satelit bisa memantau seseorang terus menerus.
Short range beacon merupakan peranti pengirim sinyal radio secara berkala. Cara yang tak umum digunakan ini diterapkan pada detektor kotak hitam pesawat atau pada buoy, perangkat sistem peringata Tsunami.
Cara baru di kembangkan perusahaan mesin pencari terbesar di dunia Google Inc. pada Google Map. Google memanfaatkan teknologi browser atau peramban. Hal tersebut dikarenakan saat mengakses Google Map, pasti akan ditanya apakah informasi Anda boleh di-share. Kalau iya, maka ia akan tahu posisi kita.
Ketika menghidupkan peramban, Google menitipkan cookies atau program kecil. Cookies berfungsi merekap informasi Wi-fi point terdekat dan IP address. Berdasarkan dua informasi tersebut, peramban akan mengirimkan data ke server Google.
Selanjutnya Google Location Server akan mengolah informasi IP address untuk melakukan routing IP jaringan terdekat dan dibandingkan dengan informasi posisi Wi-fi point terdekat. Setelah selesai diolah, Google menerima posisi altitude dan longtitude atau posisi lintang dan bujur yang diperkirakan posisi terakhri pengguna layanan tersebut.
Dari titik itu, Google mengirim koordinatlokasi ke ponsel. Google akan meletakkan titik keberadaan seseorang sesuai dengan koordinat yang dipadukan dengan posisi koordinat itu dalam peta. Layar ponsel akan menampilkan satu titik keberadaan seseorang diatas peta.
Cara ini telah terbukti cukup akurat, dengan tingkat kesalahan dalam meter hingga kilometer. Apalagi peta dalam ponsel tidak selalu mengikuti perubahan kondisi nyata.