Rabu, 07 April 2010

Google Map

Ada banyak cara mengendus posisi seseorang. Selain malalui jaringan telepon seluler, melacak keberadaan seseorang bisa dilakukan dengan global positioning system (GPS) dan short range beacon. GPS receiver dan satelit bisa memantau seseorang terus menerus.
Short range beacon merupakan peranti pengirim sinyal radio secara berkala. Cara yang tak umum digunakan ini diterapkan pada detektor kotak hitam pesawat atau pada buoy, perangkat sistem peringata Tsunami.
Cara baru di kembangkan perusahaan mesin pencari terbesar di dunia Google Inc. pada Google Map. Google memanfaatkan teknologi browser atau peramban. Hal tersebut dikarenakan saat mengakses Google Map, pasti akan ditanya apakah informasi Anda boleh di-share. Kalau iya, maka ia akan tahu posisi kita.
Ketika menghidupkan peramban, Google menitipkan cookies atau program kecil. Cookies berfungsi merekap informasi Wi-fi point terdekat dan IP address. Berdasarkan dua informasi tersebut, peramban akan mengirimkan data ke server Google.
Selanjutnya Google Location Server akan mengolah informasi IP address untuk melakukan routing IP jaringan terdekat dan dibandingkan dengan informasi posisi Wi-fi point terdekat. Setelah selesai diolah, Google menerima posisi altitude dan longtitude atau posisi lintang dan bujur yang diperkirakan posisi terakhri pengguna layanan tersebut.
Dari titik itu, Google mengirim koordinatlokasi ke ponsel. Google akan meletakkan titik keberadaan seseorang sesuai dengan koordinat yang dipadukan dengan posisi koordinat itu dalam peta. Layar ponsel akan menampilkan satu titik keberadaan seseorang diatas peta.
Cara ini telah terbukti cukup akurat, dengan tingkat kesalahan dalam meter hingga kilometer. Apalagi peta dalam ponsel tidak selalu mengikuti perubahan kondisi nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar