Sebuah musibah terjadi menjelang perhelatan Piala Dunia 2010 yang tinggal menyisakan sekitar dua bulan lagi. Di Afrika Selatan, tepat penyelenggaraan Piala Dunia pada 11 Juni-11 Juli 2010 nanti, seorang pemimpin partai sayap kanan,Eugene Terreblanche, dibunuh. Hal ini membuat ajang sepakbola empat tahunan tersebut terancam polemic.
Terreblanche adalah seorang pemimpin partai pendukung supremasi kulit putih, Afrikaner Weerstandsbeweging (AWB). Menurut polisi setempat, ia dibunuh oleh dua orang pekerjanya yang berkulit hitam.
Peristiwa pembunuhan tersebut kembali memanaskan isu rasial di Afrika Selatan. Padahal, sebentar lagi turnamen Piala Dunia akan digelar di Negara yang sempat memiliki sistem pemisahan ras (apartheid) tersebut. Associated Press memberitakan, 32 tim nasional dari 32 negar yang akan berlaga di Piala Dunia nanti akan berada dibawah pengawasan ketat untuk menghindari aksi-aksi kekerasan selanjutnya.
Bisa dikatakan, pembunuhan Terreblanche adalah deklarasi perang ras kulit hitam melawan ras kulit putih di Afrika Selatan. Sementara itu, sebanyak 41 ribu polisi akan dipersiapkan untuk mengamankan jalannya Piala Dunia nanti.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar