Beberapa akun surat elektronik (e-mail) Yahoo milik wartawan dan pengguna lainnya di China dan Taiwan diduga telah diserang para peretas. Serangan itu baru diketahui beberapa hari setelah Google menutup portal berbahasa China, Google.cn.
Beberapa wartawan di China dan Taiwan mengaku sempat tidak dapat mengakses akun-akun e-mail mereka sejak 25 Maret. Wartawan New York Times yangberbasis di Beijing mengatakan akun Yahoo plus miliknya telah di setel tanpa sepengetahuannya untuk meneruskan e-mail ke sebuah alamat surat elektronik lain yang tidak dikenal.
Pada akhir 2009 dan awal tahun ini, akun-akun e-mail Gmail milik sejumlah aktivis HAM dan wartawan yang hasil kerjanya berhubungan dengan China juga mengalami hal yang sama.
Yahoo tidak berkomentar mengenai jenis serangan itu atau apakah mereka mengisolasi insiden-insiden tersebut. Yahoo mengecam semua serangan di dunia maya tanpa memandang asal ataupun tujuannya.
Sensitivitas mengenai keamanan internet telah mengemuka sejak Google mengumumkan rencananya untuk hengkang dari China pada Januari silam. Rencana itudiumumkan setelah terjadinya serangkaian serangan di dunia maya dan keluhan-keluhan mengenai kebijakan sensor internet China. Tidak seperti Google, Yahoo tetap mempertahankan server-server e-mail-nya di China.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar